NEW DELHI: Gempa bumi berkekuatan 7,9 yang melanda Nepal dan negara-negara tetangga di India hari ini, meninggalkan jejak kematian dan kehancuran yang sangat besar, mengingatkan kembali tragedi bencana tahun 1934, yang diklaim memakan ribuan nyawa di kedua sisi pegunungan Himalaya.

Gempa bumi dahsyat berkekuatan 8,3 skala Richter pada hari yang menentukan tanggal 15 Januari itu berpusat di sekitar 10 km selatan Gunung Everest dan gelombang kejutnya meratakan banyak rumah dan menghancurkan warisan arsitektur yang tak ternilai harganya di kedua negara.

Di Nepal, tiga kota penting – Kathmandu, Bhaktapur dan Patan terkena dampak parah, sementara di India wilayah utara Bihar termasuk Monghyer (sekarang Munger), Darbhanga, Muzaffarpur hampir hancur.

Meskipun bencana hari ini, dengan pusat gempa di Lamjung, sekitar 80 kilometer barat laut Kathmandu, memakan ratusan korban jiwa, termasuk hampir 900 orang di Nepal dan korban jiwa dilaporkan di Bihar dan Benggala Barat, tragedi tahun 1934 ini dikatakan sebagai yang terburuk di Nepal. sejarah yang tercatat.

Menurut laporan tentang gempa bumi Bihar dan tindakan yang diambil sebagai dampaknya hingga tanggal 31 Desember 1934, yang dikeluarkan oleh pemerintah provinsi Bihar pada tahun 1935, bangunan umum dan perumahan di distrik Munger, Darbhanga dan Muzaffarpur hancur.

Rel kereta api dialihkan di beberapa tempat dan geyser pasir meletus di banyak daerah, kata laporan itu.

‘Istana Naulakha’ yang ikonik yang dibangun oleh Raj Darbhanga, mantan keluarga kerajaan Bihar di kota Rajnagar Madhubani di distrik tersebut, rusak parah, katanya.

Istana Nargaona, Istana Laxmi Vilas dan beberapa landmark lainnya di Darbhangha juga mengalami kerusakan parah.

Pembuat film yang berbasis di Mumbai, Nitin Chandra, yang kembali ke Patna pagi ini dari Nepal setelah syuting di sana, berkata, “Kami (para pemain dan kru) merasa beruntung… kami baru saja mendarat di sini (Patna) pagi ini. Saya tiba di rumah saya.” rumah dan melihat dinding kamar saya bergetar. Doa saya menyertai keluarga korban.”

Kebetulan, sebelum jadwal Nepal, tim Chandra sedang syuting di Darbhangha, termasuk di reruntuhan ‘Istana Naulakha’, saat Bihar dilanda badai besar.

Lapangan Darbar di Kathmandu rusak total akibat gempa tersebut. Situs Warisan Dunia UNESCO juga rusak parah akibat gempa tahun 1934.

Menara Dharhara abad ke-19, yang juga rusak akibat gempa bumi tahun 1934 dan kemudian dibangun kembali, kini hampir musnah.

Menara setinggi 50,5 meter di Kathmandu telah direduksi menjadi hanya dasarnya saja, dari sebuah landmark wisata menjadi sebuah kuburan, karena setidaknya 180 jenazah telah diangkat dari reruntuhannya.

uni togel