Kehidupan di Perbukitan Darjeeling, di mana tuntutan untuk pemisahan Gorkhaland dihidupkan kembali setelah Kongres menyetujui pembentukan Telangana, terpukul hari ini pada hari ketiga dan terakhir GJM bandh.

Toko-toko dan pasar tetap tutup. Instansi pendidikan, kantor pemerintah dan swasta serta bank juga tutup. Namun kendaraan melintas karena bandh sponsor GJM mengizinkan pergerakannya.

Personel IRB dan RAF sedang berpatroli di kota-kota perbukitan, khususnya Darjeeling, kata para pejabat.

Personil keamanan tambahan telah ditempatkan di kantor hakim distrik, sementara dua kompi CRPF telah disiagakan, kata sumber resmi.

Gorkha Janamukti Morcha (GJM) akan mengumumkan tindakan selanjutnya sehari setelah rapat komite inti, kata sumber partai.

Sementara GJM mengancam akan melancarkan pemogokan tanpa batas waktu di perbukitan sampai tuntutan negara bagiannya dipenuhi, Shiv Sena telah mengadakan bandh selama 2 hari di Siliguri mulai bulan Agustus untuk menentang tuntutan Gorkhaland.

Partai tersebut mengatakan akan mencegah pergerakan makanan ke perbukitan dari Siliguri, yang berfungsi sebagai pintu gerbang ke perbukitan Darjeeling dan Sikkim, selama bandh berlangsung.

Sementara itu, kondisi pria yang kemarin diadili di Dumbarchowk Kalimpong masih tetap serius. Dia dipindahkan ke rumah sakit Siliguri, kata polisi.

Penduduk di perbukitan menghadapi kekurangan makanan karena persediaan makanan di rumah-rumah hampir habis dan ada kekhawatiran akan kekurangan karena akan datangnya bandh Siliguri.

Hujan deras yang tak henti-hentinya juga melanda kehidupan di perbukitan.