CHENNAI: Sistem angkutan cepat bus dan pelebaran 75 jalan di Wilayah Metropolitan Chennai akan dibahas dalam pertemuan Komite Rencana Induk Kedua Lalu Lintas dan Transportasi yang diadakan setelah lebih dari dua tahun pada tanggal 5 Januari 2015.
Para pejabat mengatakan bahwa Komite Rencana Induk Kedua, yang seharusnya mengadakan serangkaian pertemuan setiap tahun, hanya berhasil menyelenggarakan tiga pertemuan sejak tahun 2009.
Menariknya, Komite Rencana Induk Lalu Lintas dan Angkutan Kedua kemudian dibentuk kembali untuk meninjau dan memantau kebijakan dan strategi yang diusulkan dalam Rencana Induk Kedua.
Sumber mengatakan bahwa pertemuan tersebut kemungkinan akan membahas skema percontohan untuk Sistem Transportasi Cepat Bus (BRTS) di sepanjang Jawaharlal Nehru Salai antara Thirumangalam dan Jalan Raya Nasional-5 dan Jalan Sardar Patel dengan berkonsultasi dengan Polisi Lalu Lintas Kota Chennai, Perusahaan Transportasi Metropolitan dan Institut Teknologi India , Madras.
Pakar transportasi percaya bahwa BRTS akan membantu meningkatkan penggunaan moda angkutan umum, yang juga merupakan salah satu tujuan Rencana Induk Kedua (SMP). Dapat dipahami bahwa salah satu tujuan SMP adalah mencapai pembagian moda sebesar 70:30 antara angkutan umum dan pribadi pada tahun 2026.
Dipahami juga bahwa pertemuan tersebut juga akan membahas pelebaran 75 jalan yang alinyemen jalannya telah ditentukan dalam Rencana Induk Kedua.
Sementara itu, isu mengenai status parkir bertingkat serta rencana MTC untuk fasilitas park-and-ride di terminal busnya juga akan mengemuka.
Diketahui juga bahwa Chennai Corporation telah memulai tindakan untuk memasang meteran parkir di 94 lokasi di seluruh kota. Chennai Corporation kemungkinan akan menyampaikan rincian inisiatif tersebut kepada komite.
CHENNAI: Sistem angkutan cepat bus dan pelebaran 75 jalan di Wilayah Metropolitan Chennai akan dibahas dalam pertemuan Komite Rencana Induk Kedua Lalu Lintas dan Transportasi yang akan diadakan setelah lebih dari dua tahun pada tanggal 5 Januari 2015. Komite Master Plan, yang dijadwalkan mengadakan serangkaian pertemuan setiap tahun, hanya berhasil menyelenggarakan tiga pertemuan sejak tahun 2009. Menariknya, Komite Rencana Induk Kedua tentang Lalu Lintas dan Transportasi kemudian dibentuk kembali untuk meninjau dan memantau kebijakan dan strategi yang diusulkan dalam Rencana Induk Kedua.googletag.cmd.push(function() googletag.display(‘div-gpt-ad-8052921 -2’); ); Sumber mengatakan pertemuan tersebut kemungkinan akan membahas skema percontohan untuk Sistem Transportasi Cepat Bus (BRTS) di sepanjang Jawaharlal Nehru Salai antara Thirumangalam dan Jalan Raya Nasional-5 dan Jalan Sardar Patel dengan berkonsultasi dengan Polisi Lalu Lintas Kota Chennai, Perusahaan Transportasi Metropolitan dan Institut Teknologi India, Pakar transportasi Madras percaya bahwa BRTS akan membantu meningkatkan penggunaan moda angkutan umum, yang juga merupakan salah satu tujuan Rencana Induk Kedua (SMP). Dapat dipahami bahwa salah satu tujuan SMP adalah mencapai pembagian moda sebesar 70:30 antara angkutan umum dan pribadi pada tahun 2026. Dipahami juga bahwa pertemuan tersebut juga akan membahas pelebaran 75 jalan yang alinyemen jalannya telah ditentukan dalam Rencana Induk Kedua. Sementara itu, isu mengenai status parkir bertingkat serta rencana MTC untuk fasilitas park-and-ride di terminal busnya juga akan mengemuka. Diketahui juga bahwa Chennai Corporation telah memulai tindakan untuk memasang meteran parkir di 94 lokasi di seluruh kota. Chennai Corporation kemungkinan akan menyampaikan rincian inisiatif tersebut kepada komite.