Pencapaian tujuan perdamaian dalam kebijakan luar negeri India didasarkan pada kebijakan pertahanan “pencegahan efektif” yang pada gilirannya memerlukan pemeliharaan kekuatan untuk melindungi kedaulatan negara, kata Presiden Pranab Mukherjee pada hari Selasa.

Mukherjee berbicara di sebuah acara di stasiun Angkatan Udara India (IAF) di Sulur dekat Coimbatore untuk menyerahkan Standar Kepresidenan kepada Skuadron 25 dan Skuadron 33 IAF.

“India memperjuangkan perdamaian dan kebijakan luar negerinya terfokus pada pencapaian tujuan ini. Oleh karena itu, pencegahan yang efektif adalah landasan kebijakan pertahanan kami,” kata Mukherjee.

“Pencegahan yang efektif memerlukan pemeliharaan kekuatan yang dapat dikerahkan kapan saja untuk menjamin kedaulatan negara kita. Angkatan bersenjata kita, yang terdiri dari laki-laki dan perempuan yang berdiri di hadapan kita, melambangkan kemampuan ini,” tambah Mukherjee.

Dia mengatakan Skuadron 25 dan 33 memiliki tradisi keberanian dan keberanian yang kaya dan telah memberikan pelayanan terbaik kepada bangsa sejak awal berdirinya.

Mukherjee memuji IAF, yang telah berdiri selama lebih dari 80 tahun, dengan mengatakan bahwa mereka telah tumbuh menjadi “salah satu kekuatan paling kuat dan profesional di dunia, yang mampu menghadapi segala ancaman terhadap integritas nasional kita”. .

Ia mengatakan kemampuan operasional IAF merupakan garis depan penting kekuatan militer negara. Selain melindungi negara, IAF selalu siap memberikan bantuan kemanusiaan saat terjadi bencana di dalam dan luar negeri.

“Saya ingat Angkatan Udara menerbangkan pasokan bantuan hingga ke AS pada tahun 2005 ketika (Badai) Katrina melanda New Orleans. Pada tahun 2008, Angkatan Udara India menerbangkan pasokan bantuan setelah gempa bumi yang melanda provinsi barat daya Sichuan di Tiongkok,” kata kata Mukherjee.

“Penerbang kami juga telah dipilih untuk menjadi bagian dari misi penjaga perdamaian PBB. Ini merupakan kesaksian atas kemampuan, disiplin, dan keunggulan Anda,” tambahnya.

Memuji skuadron ke-25 tersebut, Mukherjee mengatakan “elang Himalaya” telah menjadi penyelamat angkatan bersenjata, personel, dan warga sipil di perbatasan utara selama lebih dari lima dekade, baik di masa damai maupun perang.

Selama perang tahun 1965 dan 1971 serta operasi Kargil, pesawat dari skuadron ke-25 mengangkut pasokan penting bagi pasukan dan melakukan beberapa operasi yang sangat penting, katanya.

“Skuadron 33 adalah skuadron transportasi utama Angkatan Udara India yang berpartisipasi dalam perang tahun 1965 dan 1971 dan juga memainkan peran utama dalam Operasi Penjaga Perdamaian India di Sri Lanka pada tahun 1989,” ujarnya.

Keluaran Hk