Aktor Bollywood Salman Khan akan menghadapi persidangan ulang dalam kasus tabrak lari pada tahun 2002 setelah pengadilan pada hari ini menolak petisinya yang menantang perintah Pengadilan Metropolitan yang menyatakan bahwa tuduhan pembunuhan tidak berarti pembunuhan.

Superstar tersebut sebelumnya diadili atas pelanggaran yang lebih ringan yaitu menyebabkan kematian karena kelalaian (Pasal 304 A IPC), dengan ancaman hukuman maksimal dua tahun penjara.

Hakim UB Hejib membacakan putusan tersebut di pengadilan terbuka dan memutuskan bahwa tindak pidana pembunuhan yang tidak disengaja dilakukan terhadap aktor tersebut.

Jika terbukti bersalah, Salman bisa dipenjara hingga sepuluh tahun karena pelanggaran tersebut, yang dapat diadili di pengadilan.

Hakim menetapkan tanggal 19 Juli sebagai dimulainya sidang ulang.

Dalam kasus yang berbeda, Hakim Metropolitan Bandra, setelah mewawancarai 17 saksi, mengajukan tuduhan yang lebih serius atas pembunuhan terhadap aktor berusia 47 tahun tersebut dan memindahkannya ke pengadilan sesi untuk diadili ulang.

Salman mengajukan banding atas perintah Pengadilan Metropolitan.

Menanggapi banding terhadap tuduhan serius atas pembunuhan yang patut disalahkan bukan berarti pembunuhan (pasal 304 bagian II IPC), penasihat hukumnya Ashok Mundargi menyatakan bahwa perintah hakim itu “salah, buruk dalam hukum dan bertentangan dengan bukti yang tercatat”.

Hakim, menurutnya, tidak menyadari bahwa pelaku tidak memiliki niat untuk membunuh orang, atau mengetahui bahwa tindakan mengemudi yang gegabah dan lalai akan membunuh satu orang dan melukai empat orang lainnya.

Jaksa penuntut umum Shankar Erande, meski menentang banding Salman, mengatakan bahwa hakim telah mengajukan banding atas tuduhan pembunuhan karena ia telah melakukan pelanggaran serius.

Erande berargumen bahwa saksi penuntut Ravindra Patil (kini sudah meninggal), seorang pengawal polisi yang dikerahkan untuk menjaga keamanan aktor dan mendampinginya pada saat kecelakaan, memperingatkannya untuk tidak mengemudi dengan gegabah karena dapat mengakibatkan kecelakaan.

Namun, Khan tidak menghiraukan dan melaju dengan kecepatan tinggi, bantah jaksa.

Jaksa berpendapat bahwa Khan mabuk dan sampel darahnya menunjukkan 60 mg alkohol yang melebihi batas legal. Dia mengatakan, Salman mengetahui bahwa tindakannya yang gegabah dalam mengemudi, khususnya setelah minum, dapat mengakibatkan kematian orang karena kecelakaan.

Terlebih lagi, sang aktor akrab dengan topografi area tersebut karena ia berada dekat dengan lokasi kecelakaan.

Karena itu, dia sadar sepenuhnya bahwa ada orang-orang yang tidur di jalan setapak di kawasan itu, kata jaksa.

Satu orang tewas dan empat lainnya terluka ketika Land Cruiser yang diduga dikemudikan oleh Khan menabrak sekelompok orang yang tidur di trotoar di luar toko roti di pinggiran kota Bandra pada dini hari tanggal 28 September 2002.

slot online