HYDERABAD: 140 juta Muslim di India, yang merupakan populasi Muslim terbesar ketiga di dunia, merayakan Ramadhan dengan penuh pengabdian dan semangat. Bulan suci Ramadhan, yang dimulai di India pada hari Senin, adalah bulan puasa, kasih sayang dan amal ketika umat Islam berusaha untuk mendekatkan diri kepada Allah melalui pengorbanan, penyerahan diri dan empati terhadap mereka yang belum melakukannya.

Bulan ini juga menjadi saksi aktivitas ekonomi yang besar. Beberapa bagian kota seperti Delhi atau Hyderabad atau Kolkata atau Mumbai, dengan populasi Muslim yang besar, menjadi hidup, terutama di malam hari. Pasar dipenuhi orang yang membeli kurma, buah-buahan, dan gorengan untuk berbuka puasa atau berbuka puasa. Kesempatan ini mempertemukan umat beriman di masjid-masjid dan acara buka puasa bersama karena bulan suci ini memberikan kesempatan unik untuk meningkatkan persatuan dan persaudaraan.

Salah satu ciri penting Ramadhan adalah menciptakan empati terhadap orang miskin dan mendorong amal. Orang yang berpuasa mengembangkan empati terhadap orang yang lapar. Bagi umat Islam dewasa yang tidak dapat berpuasa karena sakit, maka wajib memberi makan kepada orang miskin setiap hari.

Puluhan organisasi membagikan jatah, pakaian, dan bahkan uang gratis kepada keluarga miskin agar mereka juga ikut serta dalam perayaan selama sebulan tersebut. Selama sebulan, umat Islam yang memiliki kekayaan melebihi batas minimum pembebasan membayar ‘zakat’ atau pajak tahunan sebesar 2,5 persen kepada masyarakat miskin dan membutuhkan. Semua umat Islam, berapapun kekayaan dan usianya, harus membayar fitra (2,5 kg gandum atau jumlah yang setara) sebelum Idul Fitri, yang menandai akhir Ramadhan.

Belanja berlanjut hingga larut malam dengan orang-orang mencicipi ‘haleem’, makanan khas Ramadhan yang disiapkan oleh ratusan hotel dan restoran pinggir jalan. Para jamaah memadati masjid untuk salat hingga sekitar tengah malam. Kegiatan tersebut dilanjutkan pada dini hari dengan orang-orang bangun untuk sahur atau makan subuh yang dilanjutkan dengan salat subuh.

Keharmonisan masyarakat akan terlihat sepenuhnya pada pesta-pesta ‘Buka Puasa’ yang diselenggarakan oleh organisasi-organisasi politik dan non-politik serta individu.

Presiden, wakil presiden, perdana menteri dan menteri lainnya di pusat, serta gubernur dan menteri utama di negara bagian dan pemimpin berbagai kelompok politik, menjadi tuan rumah pesta ‘buka puasa’ setiap tahun.

Para ulama berpendapat bahwa Ramadhan adalah sumber amal shaleh dan umat Islam bersyukur kepada Yang Maha Kuasa atas turunnya Al-Qur’an yang merupakan petunjuk lengkap tidak hanya bagi umat Islam tetapi bagi seluruh umat manusia.

‘Roza’ atau puasa dalam bahasa Urdu berasal dari kata Arab ‘saum’ yang artinya mengingat. Selama puasa, yang dilakukan setiap hari dari fajar hingga matahari terbenam, umat Islam menahan diri dari mengonsumsi makanan atau air apa pun atau melakukan hubungan seksual. Salah satu dari lima prinsip Islam, ‘roza’, wajib bagi semua Muslim dewasa, kecuali mereka yang sakit dan bepergian.

Seorang penyembah mencari pengampunan dan rahmat Allah dengan melakukan ‘namaz’ lima kali sehari dan juga ‘namaz’ tambahan di malam hari seperti ‘Tarawih’ dan ‘Tahajjud’ dan membaca Al-Qur’an.

“Hai orang-orang yang beriman, hal itu ditetapkan bagimu sebagaimana ditetapkan bagi orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,” demikian firman Al-Qur’an (surat 2 ayat 183).

“Roza bukanlah ibadah biasa. Maknanya dapat ditentukan dari doa Nabi Muhammad SAW kepada Yang Maha Kuasa agar diberikan kesempatan lagi untuk merayakan Ramadhan,” kata Moulana Mohammed Hussamuddin Sani Jafar Pasha.

Ketua Jamia Islamia Darululoom di Hyderabad mengatakan meskipun bentuk ibadah lainnya dapat dilihat oleh manusia, ‘roza’ adalah murni antara orang beriman dan Sang Pencipta. “Seseorang boleh saja mengatakan kepada dunia bahwa ia sedang berpuasa, namun ia boleh makan atau minum secara diam-diam. Namun, ia menahan diri untuk tidak melakukannya karena ia tahu bahwa Allah mengawasinya. Bulan tersebut melatihnya untuk mengembangkan pengendalian diri dan kesabaran serta menjauhkan diri dari puasa. perbuatan yang diharamkan oleh Allah,” ujarnya.

judi bola terpercaya