Komentar kontroversial Ketua Partai Samajwadi Mulayam Singh Yadav mengenai kamp bantuan di Muzaffarnagar yang dilanda kerusuhan hari ini dikutuk sebagai “tidak bertanggung jawab” dan “bermotif politik” oleh BJP dan BSP serta ulama Muslim.

Menimbulkan kontroversi, Yadav kemarin mengklaim bahwa tidak ada korban kerusuhan yang tersisa di kamp bantuan dan hanya aktivis politik dari Kongres dan BJP yang tinggal di sana sebagai bagian dari konspirasi untuk mencoreng citra pemerintahan partainya di Uttar Pradesh.

Wakil Presiden BJP Mukhtar Abbas Naqvi mengatakan pernyataan tersebut menunjukkan “mentalitas” para pemimpin SP yang menuduhnya bersifat komunal.

“Pemerintah SP mengatakan yang terkena dampak bukanlah korban kerusuhan tetapi berasal dari partai politik. Maka Anda (SP) harus mengidentifikasi mereka. Ini adalah tamasha (drama) yang mempermainkan sentimen orang mati dan menuduh BJP melakukan hal itu. ” kata Naqvi kepada wartawan di Delhi.

“SP yang mengatasnamakan sekularisme malah main politik. Alih-alih mengoleskan balsem pada luka yang terdampak, mereka malah menyakitinya dengan menusukkan jarum ke lukanya. Ini menunjukkan mentalitas mereka,” ujarnya.

Dalam pernyataan Yadav, para ulama mengatakan hal itu “tidak bertanggung jawab” dan bahwa isu kamp bantuan telah menjadi “warna politik”.

“Pernyataan tersebut bermotif politik dan dia (Mulayam) ingin memberi warna politik pada isu ini,” kata Sekretaris Jenderal Dewan Hukum Personal Muslim (AIMPLB) Maulana Nizamuddin kepada PTI di Lucknow melalui telepon.

“Mereka yang tinggal di kamp merasa takut dan itulah sebabnya mereka tidak ingin kembali ke rumah mereka. Mereka tidak ada hubungannya dengan politik. Jika itu masalahnya, mereka tidak akan terpaksa meninggalkan rumah mereka. Pernyataan seperti itu merugikan. merugikan mereka,” katanya.

Shahi Imam, Masjid Jama Delhi Maulana Ahmad Bukhari, mengatakan pernyataan itu merupakan upaya “tidak bertanggung jawab” untuk menghindari tanggung jawab.

“Saya mengirimkan salah satu rekan saya ke kamp bantuan pada hari Minggu lalu. Tidak benar bahwa tidak ada korban kerusuhan di kamp tersebut,” kata Bukhari.

Yasoob Abbas, juru bicara Dewan Hukum Pribadi Syiah Seluruh India menyebut pernyataan itu “sangat tidak bertanggung jawab”, mengatakan jika Yadav merasa tidak ada korban kerusuhan yang tinggal di kamp tersebut, dia harus menyelidiki masalah tersebut.

Abbas mengatakan pemerintah harus berusaha merahasiakan mereka yang tinggal di kamp dan tidak terlibat dalam politik dalam masalah ini.

Pemimpin BSP Sudhindra Bhadoria menyebut komentar tersebut “sangat memalukan”.

judi bola terpercaya