Anak-anak penyandang disabilitas dan komunitasnya akan mendapatkan manfaat jika masyarakat berfokus pada apa yang dapat dicapai oleh anak-anak tersebut daripada apa yang tidak dapat mereka capai, kata Unicef.
Saat merilis laporan tahunannya mengenai keadaan anak-anak dunia pada Minggu di Bangladesh, Unicef mengatakan fokus pada kemampuan dan potensi anak-anak penyandang disabilitas akan menciptakan manfaat bagi masyarakat secara keseluruhan, lapor Xinhua.
Menurut perkiraan umum, sekitar 93 juta anak – atau satu dari 20 anak berusia 14 tahun ke bawah – hidup dengan disabilitas sedang atau berat.
Bagi banyak anak penyandang disabilitas, pengecualian dimulai pada hari-hari pertama kehidupan mereka ketika kelahiran mereka tidak dicatatkan, kata laporan tersebut. Karena kurangnya pengakuan resmi, mereka tidak mendapatkan layanan sosial dan perlindungan hukum, yang penting bagi kelangsungan hidup dan prospek mereka, tambahnya.
Dikatakan bahwa lebih banyak upaya untuk mendukung integrasi anak-anak penyandang disabilitas akan membantu mengatasi diskriminasi terhadap mereka.
Pada kesempatan ini, perwakilan Unicef Pascal Villeneuve mendesak pemerintah dan mitra lainnya untuk memastikan bahwa anak-anak penyandang disabilitas menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari keluarga, komunitas, dan masyarakat mereka.
“Mereka harus terlihat, dihargai, dan dilihat sebagai peserta aktif dan kontributor, bukan sebagai penerima manfaat amal.”
Laporan tersebut menyatakan bahwa anak-anak penyandang disabilitas adalah kelompok yang paling kecil kemungkinannya menerima layanan kesehatan atau bersekolah.
Anak-anak seperti ini adalah kelompok yang paling rentan terhadap kekerasan, pelecehan, eksploitasi dan penelantaran, terutama jika mereka disembunyikan atau dilembagakan karena stigma sosial atau biaya ekonomi dalam membesarkan mereka.
Hasil gabungannya adalah anak-anak penyandang disabilitas termasuk kelompok yang paling terpinggirkan di dunia, kata laporan tersebut. Laporan ini menggambarkan gender sebagai faktor kunci, karena anak perempuan penyandang disabilitas mempunyai peluang lebih kecil untuk menerima makanan dan perawatan dibandingkan anak laki-laki.
Hanya ada sedikit data akurat mengenai jumlah anak-anak penyandang disabilitas, jenis-jenis disabilitas mereka dan bagaimana disabilitas mempengaruhi kehidupan mereka, kata laporan tersebut, sehingga hanya sedikit pemerintah yang memiliki panduan yang dapat diandalkan untuk mengalokasikan sumber daya kepada anak-anak. keluarga.
Laporan Keadaan Anak-Anak di Dunia merupakan penilaian tahunan Unicef mengenai kesejahteraan anak-anak di seluruh dunia, dengan statistik negara per negara dan wilayah per wilayah.
Setiap tahun, laporan ini mengkaji tantangan spesifik terhadap kesejahteraan anak. Edisi 2013 menyoroti anak-anak penyandang disabilitas.