Bahkan ketika perundingan terus dilakukan untuk menyelesaikan kebuntuan dalam kasus penangkapan seorang diplomat terkemuka India di AS, Washington mengklaim bahwa “masalah yang lebih besar” yaitu membawa pekerja rumah tangga ke negara tersebut juga menjadi agendanya. Sementara itu, pengacara diplomat Devyani Khobragade mengatakan para penyelidik mencapai kesimpulan “bencana” karena salah membaca entri pada formulir visa.

Seorang pejabat Departemen Luar Negeri AS mengatakan bahwa meskipun AS “terlibat” untuk menyelesaikan “masalah mendesak”, terdapat pengakuan atas permasalahan yang lebih besar.

“Pekerjaan pekerja rumah tangga akan menjadi agenda diskusi bilateral di masa depan,” tambah pejabat tersebut.

Pembicaraan yang sedang berlangsung dengan AS tentu saja mencakup harapan India bahwa Washington akan mengeluarkan visa G-1 untuk Khobragade, setelah PBB memberikan persetujuannya terhadap permohonan akreditasinya sebagai diplomat setelah ia dipindahkan ke Misi Permanen India. Hal ini akan memberinya kekebalan penuh sehingga membuatnya kebal terhadap penangkapan dan panggilan pengadilan.

Di India, diskusi sudah berlangsung untuk mempercepat usulan Kementerian Luar Negeri yang sudah lama diajukan untuk memberikan kontrak kerja resmi pemerintah kepada pembantu rumah tangga dan diplomat di luar negeri.

Hal ini juga terjadi setelah India memperketat kebijakannya dengan menurunkan status pejabat konsulat AS dan keluarga mereka agar setara dengan yang diberikan kepada konsulat India di AS. Meskipun perlindungan diplomatik total sebelumnya hanya terbatas pada pejabat di kedutaan besar di Delhi, kekebalan diplomatik telah dicabut bagi keluarga pejabat konsuler.

Pada tanggal 12 Desember, Khobragade yang berusia 39 tahun ditangkap di AS atas tuduhan membuat pernyataan palsu dalam permohonan visa untuk pembantunya Sangeeta Richard.

Sementara itu, pengacara Khobragade, Daniel Arshack, mengklaim bahwa Departemen Luar Negeri AS bersifat diplomatis

dinas keamanan “secara keliru dan membawa malapetaka” menyimpulkan bahwa $4.500 yang disebutkan sebagai gaji bulanan dalam permohonan visa yang diajukan oleh Khobragade adalah pernyataan pembayaran yang harus dilakukan kepada Sangeeta Richard.

“Dia secara keliru dan keliru percaya bahwa entri gaji $4.500 per bulan di formulir itu adalah gaji yang diharapkan Richard, padahal sebenarnya itu jelas merupakan laporan gaji pokok yang akan diterima oleh majikannya, Khobragade, di AS,” katanya. . mengacu pada agen Layanan Keamanan Diplomatik Mark Smith.

“Seseorang yang mengacaukan dokumen dan menyebabkan hal buruk terjadi adalah hal yang sangat, sangat serius,” tambahnya.

Baca juga:

Semua yang perlu Anda ketahui tentang kasus Devyani

slot